Inilah Raja - Raja di Kerajaan Banten

Inilah Raja - Raja di Kerajaan Banten
1. Maulana Hasanuddin
Hasanuddin penguasa kedua Banten,  melanjutkan cita-cita ayahnya untuk meluaskan pengaruh Islam di tanah Banten. Banyak tindakan progresif yang ia lakukan dalam rangka memberikan arah terhadap kesultanan yang baru muncul tersebut. Masjid agung Banten, dan sarana pendidikan berupa pesantren di Kasunyatan merupakan karya nyata yang monumentalnya terhadap generasi penerusnya.

Dalam hal perluasan wilayah kerajaan dan menyebarkan agama Islam, sultan Hasanuddin memperluas wilayahnya ke Lampung dan daerah-daerah disekitarnya di Sumatera selatan. Daerah-daerah taklukan pada Maulana Hasanuddin ini ternyata adalah daerah penghasil utama merica. Perdagangan merica itu membuat Banten menjadi kota pelabuhan penting, yang disinggahi oleh kapal-kapal dagang dari Cina, India, dan Eropa.

Hasanuddin memperbesar dan memperindah kota pelabuhan Banten yang diberinya nama Sura-Saji (Surosuwan). Kota ini lebih penting kedudukannya dibanding kota lama Banten Girang. Pada tahun 1570 M sultan pertama Banten itu wafat dan digantikan putra sulungnya, Pangeran Yusuf. Setelah meninggal Maulana Hasanuddin terkenal dengan nama anumerta “Pangeran Saba Kingking”.

2. Maulana Yusuf
Periode pemerintahan Pangeran Yusuf, kharisma Banten naik selangkah lebih tinggi dari sebelumnya. Proses Islamisasi pun nampak bertambah sempurna. Seluruh wilayah Banten, baik di pusat kota Banten Girang, Banten Surosuwan maupun daerah selatan telah mengikuti agama Islam.

Pesantren Kasunyatan yang telah dirintis oleh Sultan Hasanuddin dikembangkannya secara intensif sehingga mampu mengorbitkan kader-kader agama yang handal dan bertanggungjawab. Pada masa ini Masjid Agung Banten bukan saja sebagai saran ibadah mahdah tetapi juga difungsikan sebagai tempat dakwah dan diskusi problematika agama, bagi ulama-ulama saat itu.

Sultan Maulana Yusuf merupakan Sultan yang giat dalam perluasan wilayah. Maulana Yusuf dikenal sebagai penguasa yang gagah perkasa dan memiliki ketrampilan istimewa dalam berperang. Dengan bantuan prajurit dan tokoh agama Maulana Yusuf menyerang Pajajaran, hasilnya pada 1579 Pakuan, ibu kota Pajajaran berhasil direbut oleh kerajaan Banten. Penyerangan ini dilakukan pada waktu panembahan Yusuf sudah 9 tahun memerintah.
Setelah berhasil merebut Pakuan, Panembahan Yusuf mulai membangun Banten Surosowan sebagai ibu kotanya yang baru. Pada tahun 1980 tepatnya satu tahun setelah pelah penaklukan Pakuwan, Maulana Yusuf meninggal dan dikenang dengan nama Pangeran Pasareyan. Dan meninggalkan pewaris tahta yang baru berusia 9 tahun.

3. Maulana Muhammad
Pengganti Maulana Yusuf ialah putranya Maulana Muhammad. Akan tetapi karena Malulana Muhammad masih berumur 9 tahun. Selama Maulana masih di bawah umur kekuasaan pemerintahan dipegang oleh seorang mangkubumi. Sebelum Maulana beranjak dewasa, terjadi peperangan antara Banten dengan Jepara.

Pangeran Aria Jepara (adik Maulana Yusuf yang diasuh dan menggantikan Ratu Kalimanyat) datang di Banten dan menuntut diakui sebagai pewaris tahta kerajaan Banten. Pangeran Jepara yang datang melalui laut membawa pasukan bersenjata untuk mengakuisisi kekuasaan, namun sesampainya disana ternyata penobatan Maulana Muhammad sebagai Sultan Banten, telah dilakukan, hal ini membuat Pangeran Jepara naik pitam, sehingga perang tidak bisa dihindarkan. Dalam peperangan ini Demang Laksamana Jepara gugur, yang menyebabkan Pangeran Aria Jepara mengurungkan niatnya dan kembali ke Jepara.

Setelah Maulana Muhammad dewasa ia terkenal sebagai orang yang shalih dan memiliki gairah yang kuat untuk menyebarluaskan Islam, ia banyak mengarang kitab  serta membangun sarana ibadah sampe ke pelosok desa. Walaupun kemajuan yang diperoleh Maulana Muhammad tidak setinggi ayahnya, tapi ada peristiwa yang menonjol pada masanya, yaitu ekspansi ke Palembang.

Palembang pada masa itu sangat maju dibawah kekuasaan Ki Gede Ing Suro. Pada saat ekspansi tersebut, hampir saja Palembang dapat dikuasai, namun pada saat kemenangan hampir diraih, Sultan Banten gugur terkena peluru. Maka serangan terpaksa dihentikan, dan tentara kembali pulang. Maulana Muhammad yang gugur pada usia relatif muda, karena baru bertahta 5 bulan.
4. Sultan Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir
Sultan Abdul Mufhakir dinobatkan ketika ia masih balita, maka untuk yang kedua kalinya kesultanan Banten diserahkan kuasanya kepada Mangkubumi Jayanegara, ia termasuk abdi yang mempunyai loyalitas tinggi, sehingga Banten tetap dalam kondisi stabil.
Akan tetapi semenjak Mangkubumi Jayanegara wafat tahun 1602, otomatis jabatan Mangkubumi menjadi incaran, banyak pangeran yang berambisi menduduki jabatan bergengsi itu. Mangkubumi pengganti Jayanegara, membuat kebijakan yang sangat terbuka dengan hubungannya dengan bangsa Barat. Hal ini menyebabkan kecurigaan dan iri hati beberapa pangeran lain, sehingga pengkhianatan pun banyak terjadi dimana-mana. Aksi pengkhianatan ini berhasil melumpuhkan Mangkubumi dan membunuhnya.

Aksi pemberontakan baru bisa diredam berkat kerja sama antara pasukan Sultan, pasukan Pangeran Ranumganggala,dan bantuan Pangeran Jayakarta, sehingga pemberontakan tersebut berhasil ditumpas. Sebagai pengganti jabatan Mangkubumi diangkatlah Pangeran Arya Ranumanggala.

Setelah menjabat sebagai Mangkubumi ia segera mengadakan penertiban-penertiban, baik keamanan dalam negeri maupun merekontruksi kebikjasanaan Mangkubumi sebelumnya terhadap pedagang-pedagang Eropa. Pajak ditingkatkan terutama untuk kompeni, tindakan ini dilakukan agar para pedagang asing pergi dari Banten. Karena ia sudah mengetahui maksud lain mereka selain berniaga mereka juga ingin mencampuri urusan dalam negeri.

Tindakan tegas Arya Ranumanggala ini memaksa kompeni untuk memalingkan orientasi niaganya ke Jayakarta. Di Jayakarta mereka disambut ramah Pangeran Wijayakrama, ia berdalih kedatangan mereka mampu meramaikan perlabuhan Sunda Kelapa.

Melihat hubungan erat Pangeran Jayakarta dengan Kompeni membuat Mangkubumi Arya terusik. Sebagai pemegang kendali Banten yang membawahi Jayakarta, ia mengutus Pangeran Upatih untuk menghancurkan benteng-benteng asing yang ada di kawasan Banten. Dalam upaya ini orang-orang Inggris dapat didesak hingga kembali ke kapal, pasukan juga dapat mendesak Belanda, akan tetapi Belanda tetap defensif dan tidak mau menyerah, hingga bantuan dari Maluku tiba.
Setelah bantuan datang (dipimpin J.P. Coon) pada bulan maret 1619 kepungan banten tak ada artinya lagi dan mereka kembali dengan membawa kekecewaan. Saat itulah secara resmi Jayakarta dikuasai oleh Kompeni dan dirubah namanya menjadi Batavia.

Sejak peristiwa itu kontak senjata antara Banten dengan kompeni agak tenang, walaupun secara kecil-kescilan masih tetap berlanjut. Hal ini disebabkan oleh faktor intern istana, peralihan kekuasaan dari Mangkubumi Arya kepada Sultan Abdul Mufakhir yang sudah menjadi dewasa, serta adanya usaha Mataram untuk mengambil alih Banten melalui perantaraan Cirebon (1650).

Pada masa Sultan Abdul Mufakhir inilah penguasa Banten yang bergelar sultan, ia juga dikenal sebagai pribadi yang menentang VOC, ia menolak keinginan Belanda untuk memonopoli perdagangan. Kemudian terjadi konflik  akibat hal tersebut, VOC memblokade jalur ke pelabuhan Banten sehingga terjadi perang pada november 1633, perang berakhir dengan perjanjian damai kedua pihak. Meskipun setelahnya masih muncul ketegangan-ketegangan kedua belah pihak.

5. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta menggantikan kakeknya yang meninggal pada tahun 1651. Banten mengalami perkembangan pesat semenjak diperintah Sultan Ageng Tirtayasa, baik di bidang politik, sosial budaya, dan terutama perekonomiannya.

Hubungan dagang dengan Perisa, Surat, Mekkah, Karamandel, Benggala, Siam, Tonkin dan China cukup mengancam kedudukan VOC yang bermarkas di Batavia. Pada masa ini juga dibangun sebuah sistem pengairan besar, yang mana ini bertujuan untuk mengembangkan pertanian. Antara 30km dan 40km kanal dibangun untuk pengairann 40 ribu hektar lahan sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa.
Sebagai seorang yang taat dalam beragama ia sangat antipati kepada Belanda. Penyerangan secara gerilya beliau lancarkan melalui darat dan laut untjuk mematahkan pertahanan Belanda yang bermarkas di Batavia. Aksi teror dan sabotase yang diarahkan ke kapal-kapal dagang sangat membahayakan Belanda. Kurang lebih dua puluh tahun lamanya Banten dalam suasanan aman dan tentram dibawah kekuasaan Sulten Ageng Tirtayasa.

Akan tetapi, ketentraman itu berbah setelah putranya sulungnya, Sultan Haji kembali dari tanah suci (1676) sebab ia lebih berpihak terhadap Belanda ketimbang orang-orang yang dekat dengan ayahnya. Sultan Haji yang ditunjuk membantu urusan dalam negeri, malah berkompromi dengan Kompeni untuk menghancurkan ayahnya sendiri.

Pada tahun1681, Sultan Ageng Tirtayasa benar-benar mengalami kesulitan sebab putranya melakukan kudeta ke istana dengan bantuan pasukan VOC dari Batavia. Akhirnya, karena dirasa sulit untuk meluruskan jalan pemikiran anaknya yang sudah terseret rayuan kompeni. Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya memutuskan hijrah ke Tirtayasa dan membentuk front disana beserta pengikut setianya. Keadaan ini adalah hasil nyata keberhasilan politik adu domba Belanda.

Meskipun harus berhadapan dengan putranya sendiri, ia tetap tegar pada pendiriannya. Front bentukan Sultan Ageng Tirtayasa ini terus melancarkan serangan kepada Belanda yang pengaruhnya di istana Surosowan semakin kuat. Pada 27 februari 1682 istana Surosuwan diserbu, dan berhasil diduduki untuk sementara waktu, akan tetapi berkat bantuan Belanda Sultan Haji berhasil mempertahankan kekuasaanya.

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa baru berhenti setelah ia ditangkap dan dipenjarakan oleh Kompeni sampai wafatnya tahun 1692. Dengan ditanda tanganinya perjanjian antara Kompeni dan Sultan haji pada agustus 1682, maka kekuasaan mutlak sultan atas daerahnya berakhir. status Sultan di sini hanya sebagai simbol boneka pemerintahan Belanda. Sehingga pada perkembangan kerajaan Banten, hal ini terus berlanjut hingga runtuhnya kesultanan tersebut.
Nasional Pendidikan

Rekomendasi

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Tampilkan Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel